Senin, 25 Januari 2016

Berharap

Aku tak tahu harus menulis apa
rasanya perasaan ini bercampur aduk
seperti pecel yang sering ku makan di kantin bude



Emmm, KAMMI... mungkinkah aku masih bisa bekerja untuknya
merealiksasikan mimpi-mimpi yang kini sempat tertunda
berharap.. terus berharap... selalu berharap
akan ada spirit baru dariku untuknya.
walau yakin tak bisa membersamainya selalu
aku kan tetap berusaha
memberikan kontribusi baginya menjadi nyata

Rabu, 20 Januari 2016

Aku Mulai Cinta...

Cinta ini.. oh mulai bersemi...
Seperti kuntum bunga yang mulai mekar, mewangi..

Kenapa baru sekarang cinta itu tumbuh?
Entahlah, yang pasti hari ini, esok, dan seterusnya
Aku mencintai bahasa arab..
Mulai cinta, dan akan selalu bersemi...

 

Minggu, 17 Januari 2016

Undangan, Oh Undangan….





Ia tersenyum, diletakkan kertas bermotif yang kini ada ditangannya. Ah, awalnya ia tak perduli dengan itu, tetapi tiba-tiba terbesit suatu rasa yang mengganjal hatinya. Kapan? Pertanyaan yang terulang-ulang, membuatnya semakin pilu. "Duluan saja, saya belum" kata itu mengalir begitu saja dari mulutnya. Yah, entah kenapa dia selalu ingin mengatakan itu.
            Kembali  dipandangnya undangan berwarna hijau bercorak batik yang kini tergeletak di atas meja. Nyesek, adek tingkatnya dulu satu persatu mendahuluinya. Bukan karena iri, bukan, ini tentang kesiapan hati. Entah kenapa ia ragu, belum terpikir untuk melangkah ke jenjang itu.
            Ditunggu undangannya ya…. Lagi-lagi kalimat itu menyayat hati. Harus berapa kali ia katakan, saya belum kawan-kawan, please cari kalimat yang lain untuk dikatakan. Jika tak ingin menyakiti maka jangan kau ungkit-ungkit tentang itu. Biarlah semua mengalir begitu, akan ada waktunya masing-masing. Boleh jadi, mereka yang sudah lebih dulu karena memang benar-benar sudah siap, sudah didekatkan oleh Allah. Biarlah ketentuan-Nya berjalan kepada kita dengan indah. Tak perlu gelisah dengan mengobral proposal itu. Tak perlu galau dengan ngepost foto-foto selfie. Biarkan, biarkan semua itu. Yang perlu kita lakukan hanya menyiapkan diri kita menjadi lebih baik. Agar yang jauh disana, yang kini ada dalam do'a, mempunyai rindu yang sama untuk setapak demi setapak mendekat karena cinta-Nya.