Kamis, 23 April 2015

KEJUJURAN



Jujur adalah kesesuaian antara yang tersembunyi dan yang dinyatakan. Kejujuran merupakan salah satu sifat terpuji yang harus dimiliki oleh setiap muslim. Jujur menjadi salah satu sifat rasul yang harus dijadikan contoh dalam kehidupan sehari-hari. Setiap aktivitas keseharian umat islam harus dilandasi oleh kejujuran, baik terhadap diri sendiri atau terhadap orang lain. Karena berlaku jujur akan berimplikasi positif dalam semua tingkah laku dan membuahkan transparasi dalam berbagai hal sehingga tidak akan muncul anggapan negatif atau sifat menduga-duga bagi orang lain. Orang islam yang meninggalkan sifat jujur dalam sebuah hadits dinyatakan sebagai orang munafik.
Keutamaan dari sifat jujur yaitu:
1.      Kejujuran membawa kebaikan
Jujur merupakan akhlak yang mulia dan merupakan akhlak rasul. Dalam sebuah hadits ada seorang yang ingin masuk islam tetapi ia mengaku bahwa ia tidak dapat meninggalkan kejahatan yang biasa dilakukannya seperti suka minum khamar, berjudi, berzina, dan mencuri. Rasul memberikan nasehat kepadanya bahwa ia boleh melakukan kejahatannya itu dengan syarat ia harus jujur. Dengan perasaan lega ia pulang kerumahnya. Namun ketika ia akan melakukan kejahatan seperti biasanya ia mulai berpikir, bagaimana kalau rasul bertanya kepadanya sementara ia harus jujur. Dan disisi lain pun ia akan malu mengakui bahwa ia baru saja melakukan kebiasaannya. Dengan dasar pemikiran itu akhirnya ia tidak jadi melakukan kejahatan. Dalam hal ini terlihat bahwa jujur dapat membawa orang pada kebaikan. Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya kejujuran membawa kebajikan, dan kebajikan membawa ke syurga. Sesungguhnya seseorang yang selalu jujur menjadikan ia jujur. Dusta membawa kepada fujur dan fujur mengarahkan ke neraka. Orang yang selalu berdusta, dicatat disisi Allah sebagai pendusta," (HR. Bukhari)
Dalam hadits diatas, Rasulullah telah mengemukakan bahwa sifat jujur itu dapat mengiringi pelakunya kepada kebajikan. Karena orang yang jujur akan mendapat kepercayaan dari orang lain dan dapat menahan dirinya dari perbuatan tercela yang merugikan orang lain.
2.      Orang jujur mendapat pertolongan Allah
Bantuan Allah yang diberikan kepada orang yang jujur dapat secara langsung dan dapat pula melalui pelantara orang lain. Kemudahan dan bantuan yang diterimanya pada dasarnya merupakan bantuan Allah kepadanya dengan perantara bantuan orang lain. Seperti dalam hadits berikut:
Abu Hurairah menyatakan bahwa Rasulullah saw. Bersabda: "Siapa yang menggunakan harta orang lain dan ia bermaksud untuk membayarnya, maka Allah akan membantu membayarnya dan siapa yang menggunakan harta orang lain, ia bermaksud untuk melenyapkannya, Allah akan membantu melenyapkannya." (HR. Bukhari).
            Niat yang baik dan kejujuran keduanya mempunyai efek terhadap usaha, dan dimudahkan untuk menemukan cara dan jalan yang harus ditempuh. Ia akan mendapatkan kepercayaan dari orang lain untuk mendapatkan bantuan baik materi atau bentuk lainnya. Begitu juga sebaliknya, niat yang tidak baik akan menghambat atau menyulitkan pintu rezeki, mempersulit ia mendapatkan bantuan orang lain, dan dapat mengantarkannya kepada ketidakberdayaan, bahkan dapat menghancurkan dan merugikan dirinya sendiri.
            Kejujuran merupakan kunci dalam keberhasilan menjalankan semua rencana dan kebijakan. Bahkan dengan kejujuran dapat menghilangkan prasangka orang lain. Disamping itu, kejujuran dapat mengantarkan seseorang pada kebajikan, karena dengan itu ia tidak keluar dari jalur yang sudah ditetapkan. Sedangkan sebaliknya, kebohongan merupakan sumber dari kejahatan karena dengan satu kebohongan akan memunculkan kebohongan lain untuk menutupi yang pertama.
            Oleh sebab itu, setiap umat islam dibimbing agar selalu jujur dan tidak sombong. Beberapa ibadah merupakan training untuk berlaku jujur. Yang lebih penting, kita harus yakin bahwa allah akan memberikan pertolongannya kepada orang yang berlaku jujur. 
#Dikutip dari beberapa sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar