Oleh: Dwi Puji Astuti
Mahasiswa adalah segelintir generasi
yang berkesempatan untuk belajar lebih lama dibandingkan dengan yang lain. Menjadi mahasiswa adalah sebuah amanah besar
yang dititipkan kepada pemuda demi meneruskan estafet keberlangsungan bangsa
ini.
Penambahan kata "Maha"
didepan sebutan akademik menuntut sebuah pertanggung jawaban moral untuk
direalisasikan. Kebanggan ketika menyandang gelar mahasiswa tidak sesederhana
seperti yang dipikirkan, dan bukan pula hal yang tidak rumit ketika
dibayangkan. Kata mahasiswa sangat "simple" namun menuntut sebuah
keseriusan. Ada sebuah penggeseran paradigma berpikir dari siswa ke mahasiswa,
dan tentunya pergeseran paradigma berpikir ini harus menuju perubahan positif
yang direalisasikan demi meneruskan dan membawa perubahan bangsa ke arah yang
lebih baik, maju dan sejahtera.
Harus disadari bahwa dunia mahasiswa
sangatlah berbeda, mahasiswa dituntut independensi dan kemandirian personal
untuk proaktif dan berpikir kritis serta dewasa dalam segala hal. Banyak hal
yang menuntut eksplorasi intelektual ketika menjadi mahasiswa, dan organisasi
adalah salah satu pilihan wajib bagi mahasiswa untuk menumbuhkan dan
mengokohkan eksistensi kedewasaan, membangun keberanian,dan mengembangkan
kepercayaan diri.
Meminjam istilah Rono Indra,S.Pi
sang master spiritual dan motifator bahwa manfaat organisasi antara lain:
1.
Menumbuhkan sikap mental positif
Berorganisasi menyadarkan akan
pentingnya sikap mentalyang positif karena diorganisasi dilatih untuk disiplin,
jujur, berpikir kritis, dan mampu memanage waktu. Sikap ini akan terpakai
didunia kerja dan aktifitas sehari-hari.
2.
Berdiskusi dan menyampaikan pendapat
Berorganisasi mempertemukan banyak
orang yang berbeda-beda karakter, sehingga "dipaksa" untuk berani
mengemukakan pendapat lewat diskusi, rapat, dll.
3.
Belajar management organisasi
Berorganisasi mengajarkan bertindak
sesuai prosedur dalam menegement organisasi, misalnya: tata cara rapat,
mengajukan proposal, dan mengerjakan sebuah proyek.
4.
Ajang bersosialisasi
Berorganisasi menjadikan pergaulan
lebih meluas, banyak relasi dan kawan, banyak kerjasama dengan pihak sponsor,
kontak penting, dan pejabat-pejabat daerah.
Itulah sebagian manfaat organisasi
yang disebutkan, seharusnya mampu membukamata dan cakrawala berpikir agar tidak
hanya menjadi mahasiswa akademik namun juga menjadi mahasiswa yang berpikir
global bahkan internasional.
Andi Alfian (seorang politikus)
mengklarifikasikan mahasiswa kedalam 4 karakter, yaitu:
1.
Mahasiswa anak mama
Mahasiswa ini selalu menggantungkan
diri pada orangtuanya, dalam bahasa sopannya "tidak mandiri".
2.
Mahasiswa salon
Mahasiswa ini selalu memperlihatkan
barang-barang mewah, aksesoris cantik terbaru (pamer).
3.
Mahasiswa jalan pintas
Mahasiswa ini berkeinginan agar
semuanya cepat selesai, jika ingin cepat lulus maka menggunakan segala cara
agar cepat lulus meskipun dengan jalan buruk. Mahasiswa jalan pintas cenderung
hanya memikirkan akademik saja.
4.
Mahasiswa unggul
Mahasiswa ini adalah mahasiswa yang
sukses disegala bidang. Tak hanya sukses akademis tetapi juga sukses
organisasi. Karakter mahasiswa unggul ini sangat jarang dan susah ditemukan,
karena hakikatnya mahasiswa yang mampu memanage akademik dan organisasi hingga
sukses keduanya sangat sedikit.
Berbicara tentang
mahasiswa tidak sekedar bicara mengenai organisasi dan non organisasi. Bicara
tentang mahasiswa berarti berbicara tentang bangsa, karena mahasiswa adalah
komponen tunas bangsa yang disebut "golden stock" bagi sebuah
peradapan.
Posisi mahasiswa sangat strategis dalam proses penyiapan pemimpin
masa depan sebuah bangsa. Mahasiswa selalu diikat oleh tiga tradisi ilmiah yang
menjadi khasnya sebagai insan akademis. Ketiga tradisi ini disebut "Trias
tradition of students" yaitu membaca, menulis dan berdiskusi. Berbicara
tentang mahasiswa juga tak lepas dari mahasiswa sebagai agent of change dan
control social. Ketiga fungsi mahasiswa tersebut harus menumbuhkan kepekaan
social terhadap realita masyarakat mengingat mahasiswa juga salah satu elemen
didalamnya. Mahasiswa yang benar-benar paham dengan fungsinya bukan hanya
sekedar belajar dikampus namun juga mempunyai tanggung jawab moral dan social
atas perananya dalam masyarakat dan Negara.
Negeri ini adalah
negeri yang besar. Tanpa ada konstruksi yang besar dari otak generasi mudanya
terutama mahasiswa, maka bagaimana nasib masa depan negeri ini? Jika ternyata
mahasiswa hari ini tidak memiliki progresifitas dalam membangun bangsa maka
dapat dibayangkan betapa hancurnya negeri ini. Optimalisasi ide, eksplorasi intelektual,
dan rekonstruksi pemikiran dengan pemenuhan intelektualitas merupakan tugas
pokok mahasiswa. Mahasiswa yang notabene sebagai SDM bangsa mempunyai peranan
strategis yang sangat besar dalam memberikan konstribusi yang terbaik untuk
negeri ini.
Meminjam istilah
Greenday dalam American Idiotnya: "Don't wanna be an Indonesian
idiot", jangan mau dinina bobokan oleh kondini hedonis yang melenakkan,
wahai mahasiswa. ingatlah perkataan soekarno " Berikan aku 10 pemuda, maka
akan kugoncang dunia". Ini artinya, pemuda terutama mahasiswa adalah
kekuatan dan kekayaan Negara yang memiliki peranan sangat luar biasa. Sekarang
tinggal bagaimana mengakomodir seluruh kemampuan dan profesi untuk
berkontribusi besar bagi negeri ini. Mahasiswa yang berpikir konstruktif dan
produktif-lah yang akan menjadi mahasiswa sukses dalam kehidupannya.
Hidup mahasiswa!!! Hidup pemuda!!!
Salam solutif mencerdaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar