Jumat, 31 Oktober 2014

Mahasiswa Sebagai SDM Negara



Oleh: Dwi Puji Astuti

Mahasiswa adalah segelintir generasi yang berkesempatan untuk belajar lebih lama dibandingkan dengan yang lain.  Menjadi mahasiswa adalah sebuah amanah besar yang dititipkan kepada pemuda demi meneruskan estafet keberlangsungan bangsa ini.
Penambahan kata "Maha" didepan sebutan akademik menuntut sebuah pertanggung jawaban moral untuk direalisasikan. Kebanggan ketika menyandang gelar mahasiswa tidak sesederhana seperti yang dipikirkan, dan bukan pula hal yang tidak rumit ketika dibayangkan. Kata mahasiswa sangat "simple" namun menuntut sebuah keseriusan. Ada sebuah penggeseran paradigma berpikir dari siswa ke mahasiswa, dan tentunya pergeseran paradigma berpikir ini harus menuju perubahan positif yang direalisasikan demi meneruskan dan membawa perubahan bangsa ke arah yang lebih baik, maju dan sejahtera.
Harus disadari bahwa dunia mahasiswa sangatlah berbeda, mahasiswa dituntut independensi dan kemandirian personal untuk proaktif dan berpikir kritis serta dewasa dalam segala hal. Banyak hal yang menuntut eksplorasi intelektual ketika menjadi mahasiswa, dan organisasi adalah salah satu pilihan wajib bagi mahasiswa untuk menumbuhkan dan mengokohkan eksistensi kedewasaan, membangun keberanian,dan mengembangkan kepercayaan diri.
Meminjam istilah Rono Indra,S.Pi sang master spiritual dan motifator bahwa manfaat organisasi antara lain:
1.      Menumbuhkan sikap mental positif
Berorganisasi menyadarkan akan pentingnya sikap mentalyang positif karena diorganisasi dilatih untuk disiplin, jujur, berpikir kritis, dan mampu memanage waktu. Sikap ini akan terpakai didunia kerja dan aktifitas sehari-hari.
2.      Berdiskusi dan menyampaikan pendapat
Berorganisasi mempertemukan banyak orang yang berbeda-beda karakter, sehingga "dipaksa" untuk berani mengemukakan pendapat lewat diskusi, rapat, dll.
3.      Belajar management organisasi
Berorganisasi mengajarkan bertindak sesuai prosedur dalam menegement organisasi, misalnya: tata cara rapat, mengajukan proposal, dan mengerjakan sebuah proyek.
4.      Ajang bersosialisasi
Berorganisasi menjadikan pergaulan lebih meluas, banyak relasi dan kawan, banyak kerjasama dengan pihak sponsor, kontak penting, dan pejabat-pejabat daerah.
Itulah sebagian manfaat organisasi yang disebutkan, seharusnya mampu membukamata dan cakrawala berpikir agar tidak hanya menjadi mahasiswa akademik namun juga menjadi mahasiswa yang berpikir global bahkan internasional.
Andi Alfian (seorang politikus) mengklarifikasikan mahasiswa kedalam 4 karakter, yaitu:
1.      Mahasiswa anak mama
Mahasiswa ini selalu menggantungkan diri pada orangtuanya, dalam bahasa sopannya "tidak mandiri".
2.      Mahasiswa salon
Mahasiswa ini selalu memperlihatkan barang-barang mewah, aksesoris cantik terbaru (pamer).
3.      Mahasiswa jalan pintas
Mahasiswa ini berkeinginan agar semuanya cepat selesai, jika ingin cepat lulus maka menggunakan segala cara agar cepat lulus meskipun dengan jalan buruk. Mahasiswa jalan pintas cenderung hanya memikirkan akademik saja.
4.      Mahasiswa unggul
Mahasiswa ini adalah mahasiswa yang sukses disegala bidang. Tak hanya sukses akademis tetapi juga sukses organisasi. Karakter mahasiswa unggul ini sangat jarang dan susah ditemukan, karena hakikatnya mahasiswa yang mampu memanage akademik dan organisasi hingga sukses keduanya sangat sedikit.
            Berbicara tentang mahasiswa tidak sekedar bicara mengenai organisasi dan non organisasi. Bicara tentang mahasiswa berarti berbicara tentang bangsa, karena mahasiswa adalah komponen tunas bangsa yang disebut "golden stock" bagi sebuah peradapan.
Posisi mahasiswa sangat strategis dalam proses penyiapan pemimpin masa depan sebuah bangsa. Mahasiswa selalu diikat oleh tiga tradisi ilmiah yang menjadi khasnya sebagai insan akademis. Ketiga tradisi ini disebut "Trias tradition of students" yaitu membaca, menulis dan berdiskusi. Berbicara tentang mahasiswa juga tak lepas dari mahasiswa sebagai agent of change dan control social. Ketiga fungsi mahasiswa tersebut harus menumbuhkan kepekaan social terhadap realita masyarakat mengingat mahasiswa juga salah satu elemen didalamnya. Mahasiswa yang benar-benar paham dengan fungsinya bukan hanya sekedar belajar dikampus namun juga mempunyai tanggung jawab moral dan social atas perananya dalam masyarakat dan Negara.
            Negeri ini adalah negeri yang besar. Tanpa ada konstruksi yang besar dari otak generasi mudanya terutama mahasiswa, maka bagaimana nasib masa depan negeri ini? Jika ternyata mahasiswa hari ini tidak memiliki progresifitas dalam membangun bangsa maka dapat dibayangkan betapa hancurnya negeri ini. Optimalisasi ide, eksplorasi intelektual, dan rekonstruksi pemikiran dengan pemenuhan intelektualitas merupakan tugas pokok mahasiswa. Mahasiswa yang notabene sebagai SDM bangsa mempunyai peranan strategis yang sangat besar dalam memberikan konstribusi yang terbaik untuk negeri ini.
            Meminjam istilah Greenday dalam American Idiotnya: "Don't wanna be an Indonesian idiot", jangan mau dinina bobokan oleh kondini hedonis yang melenakkan, wahai mahasiswa. ingatlah perkataan soekarno " Berikan aku 10 pemuda, maka akan kugoncang dunia". Ini artinya, pemuda terutama mahasiswa adalah kekuatan dan kekayaan Negara yang memiliki peranan sangat luar biasa. Sekarang tinggal bagaimana mengakomodir seluruh kemampuan dan profesi untuk berkontribusi besar bagi negeri ini. Mahasiswa yang berpikir konstruktif dan produktif-lah yang akan menjadi mahasiswa sukses dalam kehidupannya.
Hidup mahasiswa!!! Hidup pemuda!!!
Salam solutif mencerdaskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar